Mereview 20 Jurnal Tentang Berbagai Macam Aliran Seni
PENDAHULUAN
Seni lukis telah memiliki pengaruh global sejak lama, meskipun sering kali aliran-aliran yang digunakan oleh seniman tidak disadari oleh semua orang. Terdapat beragam aliran dalam seni lukis, dan banyak tokoh seni yang telah mencapai pengakuan internasional. Meskipun kita mengenal tokoh-tokoh seni, tidak semua orang menyadari bahwa di balik karya seni lukis tersebut terdapat berbagai aliran yang digunakan oleh setiap seniman. Setiap seniman memiliki gaya dan ciri khasnya sendiri dalam menciptakan karya lukisan, dan mereka seringkali menggunakan aliran-aliran yang berbeda. Ini menunjukkan bahwa banyak seniman kita telah mendapatkan pengakuan global tanpa disadari oleh semua orang.
1. Jurnal "Pengertian Seni Lukis Beserta Definisi, Tujuan, dan Unsur-Unsurnya" oleh Zakky
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa gaya seni lukis terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Terdapat banyak gaya yang terkenal, seperti kubisme, naturalisme, romantisme, surealisme, impresionisme, dan abstraksionisme. Setiap gaya memiliki ciri dan karakteristik uniknya sendiri. Perubahan zaman juga mempengaruhi evolusi gaya-gaya tersebut, baik dalam teknik maupun gaya lukisan. Biasanya, setiap pelukis mengkhususkan diri pada satu atau beberapa gaya seni lukis.
2. Jurnal "MACAM-MACAM ALIRAN SENI LUKIS DI INDONESIA" oleh Alfath Dwi Isnanto
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa seniman dari masa lalu hingga saat ini masih eksis dan karyanya tetap dikenang, seperti yang disebutkan pada beberapa tokoh seniman. Setiap seniman memiliki ciri khas unik dalam menciptakan karya lukisan, dan mereka seringkali menggunakan berbagai aliran yang berbeda. Sekarang, banyak seniman kita yang telah mencapai pengakuan internasional, meskipun mungkin tidak selalu kita sadari.
3. Jurnal "KARYA SENI NATURALISME PADA ESTETIKA KLASIK" Eka Putriani
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa Naturalisme adalah teori yang menganggap alam sebagai keseluruhan yang realistis. Karya seni aliran Naturalisme menekankan pada keakuratan dan kemiripan objek yang dibuat agar terlihat natural dan realistis, seperti yang terdapat di alam. Menurut Aristoteles, seni adalah tiruan dari alam, namun merupakan imitasi yang mengarah pada kebaikan.
4. Jurnal "Seni Lukis Realis" oleh Banu Arsana
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa seni lukis realis juga bisa diartikan sebagai upaya untuk menggambarkan kenyataan tanpa menyembunyikan hal-hal yang kurang indah. Semuanya ditampilkan secara apa adanya. Pelukis realis berusaha menampilkan subjek lukisannya tidak hanya sekadar menyerupai objek aslinya, tetapi juga mencapai karakter objek, serta nuansa dan suasananya, seolah-olah ikut terekam. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah memberikan kesan hidup.
5. Jurnal "Karateristik dan Aplikasi Aliran Romantisme Arab" oleh Emha Aenun Najib
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa Romantisme adalah aliran yang mengutamakan imajinasi dan keindahan. Romantisme berlawanan dengan klasik, karena ciri-cirinya termasuk kembali ke alam, kemurungan, primitivisme, sentimentalitas, individualisme, dan eksotisme. Sejarah romantisme bermula dari sastra Perancis, kemudian diikuti oleh Inggris dan terus berkembang. Pada abad ke-17, aliran ini muncul di Perancis dan meluas ke Inggris pada abad ke-18. Dalam sastra Arab, romantisme sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis, sosial, dan politik. Bagi sastra Arab modern, romantisme telah menghadirkan era 'pencerahan' dan penemuan jati diri dalam puisi dan prosa, baik dari segi bentuk, isi, maupun semangatnya.
6. Jurnal "PENERAPAN PRINSIP PRINSIP SENI EKSPRESIONISME DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR" oleh Janny Mudeng Wahyudi Siswanto
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa ekspresi adalah karakter desain yang kini melekat pada setiap karya seni. Menurut pandangan kaum Ekspresionis, seni adalah pengalaman perasaan estetis yang sesuai dengan ide seniman terhadap karyanya. Karya seorang seniman ekspresionis selalu berusaha mengungkapkan dan menjelaskan ide-ide serta perasaannya hingga mencapai tingkat ekspresi yang mendalam dan kritis.
7. Jurnal "Aliran Kubisme" oleh Alya Raisa Nadya Barabai
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa Kubisme adalah gerakan seni rupa modern yang muncul pada awal abad ke-20, dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsip dasar kubisme melibatkan penggambaran bentuk objek dengan cara memotong, mendistorsi, mengoverlap, menyederhanakan, menerapkan transparansi, deformasi, menyusun, dan menampilkan berbagai perspektif. Gerakan ini dimulai dalam media lukisan dan patung dengan pendekatan masing-masing. Karya-karya kubisme sering menggunakan bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, kerucut, kubus, dan lingkaran.
8. Jurnal "ADAPTASI SENI FAUVISME PADA PERANCANGAN ARSITEKTUR" oleh Dian Arista Lubis, Alvin Jantje Tinangon
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa Fauvisme adalah aliran seni yang menolak aturan-aturan tradisional dalam penggunaan warna dan bentuk, dan dikenal sebagai gerakan yang menentang pemakaian warna-warna natural serta penggambaran objek secara realistis. Penggunaan warna secara "liar" menjadi ciri khas utama kelompok ini. Fauvisme sangat menjunjung tinggi kebebasan ekspresi dan emosi dalam seni lukis.
9. Jurnal "DADAISME, SEBUAH REVOLUSI SENI" oleh Harry Sulastianto
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa Dadaisme adalah sebuah aliran seni dalam perkembangan sejarah seni modern Eropa yang biasanya berjalan secara linier, di mana setiap fase merupakan kelanjutan dari fase sebelumnya dan seterusnya, membentuk arus utama (mainstream) yang monolinier. Meskipun Dadaisme secara resmi telah berakhir, semangat dan metode berkaryanya tetap bertahan. Semangat avant-gardisme yang berlandaskan kritik, destruksi, dekonstruksi, dekontekstualisasi, dan anti-estetik ini masih terlihat dalam gerakan seni berikutnya, bahkan hingga saat ini, seperti yang tercermin dalam karya-karya seni kontemporer.
10. Jurnal "Futurisme Seni Rupa sebagai Wajah Estetika Humanis Masa Depan" oleh Desy Nurcahyanti
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa kata yang tepat untuk menggambarkan seni rupa masa depan adalah futurisme. Aliran futurisme yang muncul satu abad lalu masih relevan dengan kondisi saat ini, terutama dengan kata kunci optimis dan dinamis. Intervensi sistem digital telah menjadi pembeda antara futurisme masa lalu dan sekarang. Di masa lalu, futurisme dipengaruhi oleh teknologi yang ada saat itu, tetapi belum mengandalkan digit biner untuk pengembangannya. Futurisme abad ke-22 telah diprediksi dan diinterpretasi secara visual sinematik melalui berbagai film fiksi ilmiah. Dalam sinema, manusia akan mengandalkan kemampuan digital dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari jenis kendaraan yang digunakan, tempat tinggal, cara berinteraksi, hingga kondisi reproduksi yang telah dikombinasikan dengan rekayasa genetika.
11. Jurnal "SUREALISME: DUNIA KHAYAL DAN OTOMATISME" oleh Harry Sulastianto
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa Surealisme, sebagai gerakan seni yang signifikan pada abad ke-20, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Dadaisme yang mendahuluinya. Kemiripan antara para pelaku, latar belakang, dan visi seni antara kaum Surealis dan Dadais, bersama dengan perkembangan psikoanalisis Freud dan gagasan tentang fantasi dari para seniman terdahulu, menjadi fondasi yang kuat bagi Surealisme. Prinsip otomatisme juga menjadi gagasan dasar dalam berkarya bagi gerakan-gerakan seni setelahnya, seperti yang dilakukan oleh seniman Ekspresionisme Abstrak dan Jackson Pollock dengan teknik Action Painting-nya.
12. Jurnal "Memproduksi Seni Rupa Kontemporer" oleh Stanislaus Yangni
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa istilah “seni rupa kontemporer” selalu disejajarkan dengan posstrukturalis dan posmoderen sebagai kerangka pikir yang mendasari lahirnya terma tersebut. Kesejajaran itu menjadi banal di tengah maraknya pembicaraan tentang seni rupa kontemporer. Seluruh konsep kunci dari pemikir yang digolongkan menganut aliran posstrukturalis, seperti Jean Baudrillard, Jacques Derrida, Jacques Lacan, dan sebagainya, dicantumkan dalam berbagai catatan kuratorial yang akhir-akhir ini berfungsi sebagai acuan dalam membaca karya seni.
13. Jurnal "POP ART DI INDONESIA" oleh Angga Kusuma Dawami
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa Pop Art berkembang pesat sejak gagasan industri di Amerika dan Inggris mulai memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Seniman, terutama seniman rupa, tidak hanya diam dalam menghadapi industrialisasi ini. Mereka mengembangkan ide-ide untuk mengekspresikan kondisi masyarakat melalui seni, yang juga berfungsi sebagai bentuk perlawanan terhadap abstrak ekspresionis yang saat itu sedang populer. Hal ini membuka peluang besar bagi pelaku seni Pop Art untuk membawa pandangan baru dalam karyanya.
14. Jurnal "DIMENSI SPIRITUAL DALAM SENI LUKIS ABSTRAK KONTEMPORER INDONESIA:SEJARAH DAN WACANA" oleh Amir Gozali
Dapat disumpulkan dari jurnal ini bahwa sudah diuraikan bagaimana abstraksi berkembang melalui berbagai cara dan pengaruh selama abad kedua puluh, dan tetap menjadi bagian dari seni selama era postmodern. Ketika fenomena itu terjadi pada awal abad ke-20, abstraksi mencerminkan pikiran, ketakutan, dan keinginan terdalam dari masing-masing seniman. Ini adalah refleksi pikiran terdalam yang menjadi kebutuhan spiritual, dengan makna yang mendalam. Di dalam masyarakat kontemporer, seni menjadi semakin terpengaruh oleh teknologi baru dan semakin mencolok, sejalan dengan produksi massal dan konsumerisme yang meluas.
15. Jurnal "Lahirnya Kembali Neoklasikisme melalui Bangunan di Yogyakarta" oleh Jalung Wirangga Jakti
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa Seni neoklasik yang bertujuan menghidupkan kembali Zaman Pencerahan Eropa merupakan cerminan seni klasik Yunani dan Romawi. Walaupun demikian, asas humanisme sebagai bentuk empati antar-kebudayaan dengan gaya neoklasik ini dibuktikan dengan terpengaruhnya bangunan baru untuk mengikuti bangunan di sekitarnya. Walaupun harus dipengaruhi gaya bangunan lain, namun beberapa bangunan baru yang seperti sebuah keasingan (alien) di populasi yang berkorelasi negatif dengan bangunan neoklasik itu sendiri. Namun, semangat dan tujuan neoklasik menjadi berbuah manis di Kota Pelajar ini.
16. Jurnal "Pointilisme: Apa itu, Karya, dan Seniman Utama" oleh Patrick Grey
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa Pointilisme, juga dikenal sebagai Divisionisme atau Chromoluminisme, adalah gerakan seni yang termasuk dalam periode Post-Impresionis atau Neo-Impresionis. Para pelukis yang menganut Pointilisme menggunakan teknik di mana mereka mengaplikasikan titik-titik kecil cat pada kanvas dengan warna primer, sehingga penciptaan campuran warna terjadi secara optik di retina mata penonton.
17. Jurnal "Primitivisme dalam Seni Rupa" oleh Vanya Karunia Mulia Putri
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa Primitivisme merujuk pada suatu gaya seni yang meniru, melibatkan, dan menggambarkan praktik budaya primitif. Konsep primitivisme muncul dari interaksi sosial dan ekonomi bangsa Eropa, yang mengeksplorasi keberagaman budaya dari berbagai negara. Secara banyak, konsep primitivisme dianggap sebagai kritik terhadap tradisi lukisan Eropa yang dianggap stagnan. Menurut situs The Art Story, primitivisme tidak hanya menghadirkan estetika baru, tetapi juga menawarkan model emosional dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
18. Jurnal "Apa itu Aliran Seni Lukis Pittura Metafisica" oleh Shiella Regina Febriyanisa
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa Pittura metafisica adalah aliran seni rupa yang menampilkan objek dengan sentuhan metafisika. Aliran ini menjadi lawan dari kubisme dan futurisme. Pittura metafisica muncul selama Perang Dunia I oleh dua seniman Italia, Carlo Carra (1881-1966) dan Giorgio De Chirico (1888-1978), yang mengklaim menemukan jenis seni baru yang eksklusif. Ciri-ciri aliran seni lukis ini termasuk objek yang sering berbentuk boneka yang terkait dengan konsep metafisika, sering kali menampilkan manusia yang sedang melakukan aktivitas dengan benda dan latar belakang, serta penggunaan kontras antara gelap dan terang serta bayangan untuk menciptakan efek yang sepi, mencekam, melankolis, dan absurd.
19. Jurnal "Mengenal Aliran Seni Gotik Pada Masa Abad Pertengahan" oleh Bunga Widrayani
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa kesan gelap dan mencekam telah menjadi ciri khas utama dari aliran Seni Gotik. Berbagai karya seni yang mengikuti aliran ini menunjukkan perubahan zaman yang terjadi pada masa itu. Hingga saat ini, aliran Seni Gotik masih dapat ditemukan dalam sejumlah bangunan di Eropa yang telah dipugar untuk mempertahankan keasliannya. Ini memungkinkan kita untuk menikmati keindahan Seni Gotik dari waktu ke waktu.
20. Jurnal "ALIRAN SENI LUKIS MODERN" oleh Muh Aiman
Dapat disimpulkan dari jurnal ini bahwa setiap aliran seni memiliki ciri khasnya sendiri. Setiap mazhab atau aliran yang diikuti oleh seorang seniman memiliki prinsip-prinsip dan gaya yang berbeda dalam pembuatan karya-karya mereka selama periode waktu tertentu. Oleh karena itu, berbagai aliran seni ini menjadi faktor yang membedakan setiap seniman dalam berbagai periode waktu yang berbeda.
Komentar
Posting Komentar